Jumat, 04 November 2016

Kebutuhan obat berdasarkan Epidemiologi dan Pola Konsumtif

   A.      Pendahuluan

      Pengadaan obat dikelola oleh industri farmasi, sedangkan distribusi obat diatur oleh PBF (Pedagang Besar Farmasi) yang diatur dalam undang-undang. Khusus untuk narkotika, baik pengadaan maupun distribusinya, hanya dilakukian oleh industridan PBF yang khusus ditunjuk oleh kementrian kesehatan (Kemenkes). Dasar-dasar penyimpanan obat perlu dipahami untuk menjamin mutu obat, misalnya kestabilan sifat fisika dan kimia obat.
      Tujuan adanya sarana distribusi obat, yang meliputi PBF, apotek,Pedagang Eceran Obat (PEO), adalah untuk menyebarkan obat dari pembuat kepada konsumen atau penderita, selain itu, karena adanya perbedaan tingkat bahaya, obat jadi dikelompokkan dalam golongan-golongan obat yang berbeda guna mengamankan penyebarannya. PBF adalah pedagang yang mempunyai izin memyimpan obat dalam jumlah besar untuk dijual.

   B.      Perencanaan dan pengadaan Obat
Ada dua cara dalam perencanaan dan pengadaan obat
     1.      Pola Konsumtif
pola konsumtif berarti perencanaan dan pengadaan obat didasarkan pada data pemakaian obat di masa lampau. Data tersebut kemudian dipakai untuk menghitung jumlah kebutuhan obat.
Rumus:
Jumlah kebutuhan obat  =  Konsumsi obat sesungguhnya dalam satu tahun + Jumlah kebutuhan obat selama masa tenggang – Sisa stok
     2.      Pola Epidemologi
Pola edimologi berarti perencanaan dan pengadaan obat didasarkan pada data jumlah kasus. Data ini digunakan untuk menghitung kebutuhan jumlah obat.
Rumus:
Jumlah kebutuhan obat  =  Jumlah episode penyakit × Standar pengobatan + Jumlah kebutuhan obat selama masa tenggang – Sisa stok

 
Keuntungan dan Kerugian
     1.      Pola Konsumtif
a.       Keuntungan
·         Tidak dibutuhkan data morbiditas
·         Perhitungan kebutuhan obat lebih sederhana
·         Bermanfaat untuk rumah sakit yang menghadapi masalah kesehatan yang sangat banyak dan kompleks.
·         Dapa diandalkan jika data konsumsi tercatat dengan baik, pola peresepan tidak berubah, dan pasokan obat tidak jauh berbeda dari sebelumnya.
·         Masalah dalam pengelolaan stok dapat diidentifikasikan sehingga perbaikan pengelolaan dapat ditingkatkan.
b.      Kerugian
·         Data konsumsi,data obat,dan data jumlah kontak pasien yang dapat diandalkan kemungkinan sulit diperoleh.
·         Tidak dapat dijadikan dasar dalam mengkajipenggunaan obat dan perbaikan pola peresapan.
·         Tidak dapat diandalkan jika terjadi kekurangan stok obat lebih dari tiga bulan,ada obat yang berlebihan atau terjadi kehilangan obat.
·         Pencatatan data morbiditas yangbaim tidak dianjurkan
     2.      Pola Edimologi
a.       Keuntungan
·         Tidak dibutuhkan data konsumsi obat.
·         Didasarkan pada peresapan yang rasional sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengkaji pola penggunaan obat.
·         Mendorong terlaksanannya pencatatan data morbiditas yang dapat diandalkan.
b.      Kerugian
·         Memerlukan waktu lebih banyak dan tenaga yang terampil.
·         Data penyakit sulit diperoleh secara pasti dan kemungkinan terdapat penyakit yang tidak termasuk dalam daftar atau tidak terlapor
·         Memerlukan sistem pencacatan dan pelaporan yang baik.
·         Dapat terjadi kekurangan obat bila terjadi wadah, kebutuhan insidental yang tidak terpenuhuhi, dan variasi obat yang terlal luas.
Selain kedua cara tersebut, ada cara lain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dana, yaitu dengan analisis pareto, sistem ABC, dan sistem VEN.

1 komentar:

  1. Tintwatch and Titanium Watches - ITACOLLIGANIA
    Tint watches for years. Stainless watches are premium watches for men and women columbia titanium and nier titanium alloy watch watches for titanium money clip men titanium network surf freely and women. Stainless watches are premium watches for titanium connecting rod

    BalasHapus